Selasa, 29 Maret 2011

PERSEPSI KLAIM SUSU FORMULA



Susu formula merupakan makanan pelengkap bagi anak (Muchtadi 2002). Kebutuhan nutrisi tidak dapat dipenuhi hanya dari susu. Diperlukan asupan makanan yang beraneka ragam dalam pemenuhan gizi anak.
Salah satu upaya dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak adalah pemberian susu formula. Adanya kebutuhan dan ekspektasi yang besar dari orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak melalui konsumsi susu merupakan suatu prospek usaha yang potensial bagi industri. Akibatnya industry susu merupakan salah satu industri besar di negara-negara yang memiliki jumlah penduduk anak-anak yang tinggi, seperti di Indonesia. Hampir setiap tahunnya pertumbuhan produksi susu formula setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat terlihat dari beragamnya merek, harga dan atribut yang ditawarkan oleh produk susu, khususnya susu formula.
Persaingan dalam industri susu juga dapat dilihat dengan semakin banyaknya iklan susu formula yang beredar di media, terutama televisi. Iklan yang beredar di media bertujuan untuk mempengaruhi konsumen. Persaingan antar merek dan kesadaran untuk menciptakan persepsi yang baik dari konsumen membuat produsen berusaha semakin kreatif dalam menciptakan iklan yang dapat menarik perhatian konsumen. Tidak sepenuhnya iklan memberikan informasi yang benar kepada konsumen karena terdapat iklan susu formula yang dianggap berlebihan karena telah membuat kesan di benak konsumen bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik, dapat tercapai hanya dengan mengonsumsi susu tersebut. Padahal susu bukanlah faktor utama (satu-satunya) dalam menunjang tumbuh kembang anak.
Susu formula yang dapat dipercaya manfaat dan kebenarannya adalah susu formula yang mengandung kalsium serta AA dan DHA. Sementara itu, susu formula yang tidak dapat diterima kebenarannya adalah susu formula yang mengandung kolostrum dan dapat menambah nafsu makan. Hal ini karena kolostrum merupakan salah satu zat gizi yang terdapat dalam Air Susu Ibu (ASI). Kolostrum berguna dalam meningkatkan kekebalan tubuh anak serta memperat ikatan batin antara ibu dan anak. Sehingga kolostrum tidaklah mungkin terdapat pada susu formula dan klaim iklan susu formula yang menyatakan bahwa produknya mengandung kolostrum tidak benar adanya karena kolostrum yang terbaik adalah kolostrum yang berasal dari ASI. Sedangkan nafsu makan seseorang itu tidak dapat dipengaruhi oleh susu formula karena hal ini hanya berlaku bagi sebagian individu.
Oleh karena itu, perhatikanlah kandungan gizi yang terdapat pada suatu susu formula dan memahami tentang konsep yang berhubungan dengan kebenaran dan ketidakbenaran klaim susu formula suatu produk.